Friday, April 20, 2018

Mandiri

Halooo.

Kenapa yahh nulis tugas ga maju2, tapi kepala rasanya penuh sama hal2 lainnya? Kali ini pengen nulis tentang mandiri.

Sejak SMA, gue selalu belajar buat nulis setiap ada uneg2 yang pengen dikeluarin, tapi bingung ke siapa tepatnya? Bukan gue nggak mau cerita ke temen sih. Antara kayaknya ga gtu penting, dan kayaknya nggak banyak yg mikirin hal serupa sama gue.

Well, kemarin gue nonton favorit gue ngomong kalau wajar orang perlu waktu buat dirinya sendiri. Selain mungkin faktor personality (gue introvert, dan katanya introvert perlu waktu sendiri untuk ngecharge dirinya), sendiri itu manusiawi banget. Kenapa? Karena naturally kita lahir sendirian, jadi wajar kalau kita kdg pengen pny waktu buat sendirian.

It does makes a lot of sense actually. Gue sering ngebayangin, kenapa orang begini begitu, act this way or that way. Dan ini gue sepakat bangeeeeet.

Gue selalu diajarin buat mandiri, nggak bergantung sama orang, even ortu, even future spouse. Cuma bergantung sama Tuhan. Karena semua orang milik Tuhan dan Tuhan bisa panggil siapapun kapanpun. Sayang boleh (atau HARUS), tapi ingat bahwa semua orang bukan pny kita.

Gue selalu ingin mandiri, supaya gue punya kendali akan diri gue, gue bisa ngelakuin semua yg gue mau, dan tentu saja bertanggung jawab sama semua keputusan gue. Gue nggak pengen orang lain memutuskan untuk hidup gue dimana pada akhirnya gue nggak akan pernah bisa minta orang lain bertanggung jawab untuk gue. Bukan gue nggak mau dengerin opini atau nasihat yaa. Gue cuma percaya bahwa gue lah yg bisa menyetir hidup gue dan gue harus bertanggung jawab akan hidup gue. Makanya sejak lulus kuliah, gue pengen pny penghasilan sendiri. Gue pengen produktif, bisa mewujudkan keinginan gue, dan tentunya menolong lebih banyak orang.

Tentu nggak mungkin gue bisa hidup seenak hidup gue. Gue lahir atas bantuan orang tua gue, dan gue pun akan hidup atas bantuan teman-teman dan keluarga gue lainnya. Gue tahu betul bahwa gue harus membantu orang-orang di sekitar gue, sebagaimana gue pun selalu dibantu orang-orang lainnya. Gue tahu gue punya peran, dan sebuah peran pasti punya hak dan kewajibannya masing-masing. Tapi sebelum gue menjalankan sebuah peran, gue mau gue nyaman dengan diri gue dan gue mature dalam memutuskan segala sesuatu dan bertanggung jawab akan apapun.

Gue juga bersyukur, bahwa lama-lama ngelakuin apa-apa sendiri itu jadi nggak aneh. Dulu perasaan mau makan atau nonton sendiri udh aneh bgt. Tp kayaknya lama2 gue pun sering liat orang sendirian dan itu nggak aneh. Apa karena di sni ya? Di Indo tp kayaknya gue sering ngeliat juga. Gue pun bukan nggak seneng ngobrol atau pergi sama orang-orang. I just feel like sometimes I need my time to think, organize my thought before decide something. Kalau lg ada sesuatu, coba deh sendiri. Gue biasanya akan cerita, minta opini, terus gue coba jalan kaki sendiri spy gue bisa mikir. Sambil dengerin musik gtu. It helps a lot for me.

Hahaha udah ahh. Gue awalnya kayak pny poin. Tapi hbs nulis, gue ngerasa lost hahaha. Mohon dimaafkan postingan nggak penting ini.

No comments: