Monday, January 9, 2023

women in workplace

satu lagi deh mumpung keinget satu topik.

akhir2 ini lagi sering baca isu soal gender. ada berita perempuan di Afganistan ngga boleh sekolah, perempuan di Iran harus berhijab, gap gender inequality esp wages di Korsel, postingan bahwa korban pemerkosaan bersalah di iklan Rabbani, dan berbagai stupidity lainnya terkait gender.

gue sampe mikir ya, sebenernya yang bener tuh gimana sih. apa iya perempuan itu harus ngga berdaya, harus iya iya aja kalau disuruh sama laki2, harus pasif? kalau nih kalau, perempuan ini tiba2 ngga punya keluarga, ngga punya tempat bergantung, apa iya perempuan itu harus pasif, iya iya aja?

dari sisi kemanusiaan, justru menurut gue perempuan itu harus berdaya. harus punya kemampuan untuk menghidupi dirinya sendiri. selama mampu, baik laki2 dan perempuan itu harus bisa mandiri, ngga bergantung sama siapa2. kalau akhirnya perempuan itu memilih lain, tentu itu juga boleh. tapi perempuan harus pintar, tahu berbagai pilihan, sebelum menentukan pilihannya.

stigma perempuan di tempat kerja gue pun masih ada. walau gue bersyukur ngga kental, tapi pasti ada aj. kalau perempuan marah-marah, pasti dibilang sensitif. padahal laki-laki yang doyan marah, ngga pernah dibilang sensitif. kadang demi tidak memunculkan stigma, sampe rela minum obat pereda sakit ketika haid. padahal really, itu hak perempuan untuk izin setiap bulannya. kadang ada yg sampai dinilai negatif karena cuti melahirkan. geez boys? really? dan bahkan yang baru gue denger, ada yg maksain org pake hijab. hellaw, Indo atau Iran neeeh?

kadang gue bingung ya. memperlakukan orang, regardless gender, ya seperti orang aja. seperti kita mau orang memperlakukan ayah/ibu kita, saudara kita, anak kita. adil dan sepadan. setiap gender punya role, ekspektasi, dan sifat masing-masing, but please do respect and empathy. gue dan mayoritas temen perempuan gue bisa baca peta, dan gue punya beberapa temen laki2 yang gampang nangis kalau nonton video hewan. gue punya temen perempuan yang jago nyetir dan gue punya temen laki2 yang super sensitif yang bisa empati sama curhatan temennya. if I have son or daughter or brother or sister with those characteristics, I will be proud of them. semua benar REGARDLESS GENDER. we are all different, so we need to respect each other.

buat bapack-bapack, cwo2 berpikiran sempit, gue doain mudah2an pada punya anak perempuan yang pinter-pinter. yang bisa berbuat banyak buat keluarga dan negaranya dengan sekolah tinggi, dengan bekerja, ataupun dengan mengasuh anak-anaknya di rumah. perempuan itu HARUS pintar.

Alhamdulillah gue selalu berada di lingkungan kecil yang suportif sama hal2 baik dan damai. kalaupun ada yg aneh, selalu ada closest friends yang care soal hal kayak gtu. well, we become friends because we have same values about this. 

udah ahh. seperti biasa, tulisan tanpa struktur dan ngga nyambung sama judul. cm pengen nulis aja sebelum tidur.

new year new me?

finally 2023. 

first, I got to say, Alhamdulillah. Although too many sad events back in 2022, but still I should be grateful for everything. 

maybe this is a way Allah shows that whatever Allah wants, Allah gets. I thought I could not be sadder than before, then it is. However I still manage to survive.

I got to finish 2022 with happy events. Got to travel with closest friends and I could not be more grateful for that. finally I can say, it is all worth to go through so many hassles before to experience so many beautiful sceneries. maybe I should dedicate another travel post about that.

mau cerita apa ya.

2022 itu kayak tahun paling demotivated sepanjang sejarah kerja. akhirnya ngerasain juga depressed, males ngapa2in, males bangun, males aktivitas. kerja juga bisa nangis2 sendiri. padahal ya ngga ada yg bikin sedih. cm kebanyakan kerjaan sampe beneran bingung. udh kerja pagi ampe malem, masih aja telat submit macem2, masih aja kurang ini itu, masih aja mepet2. padahal i try my best not to defer any tasks and do things right away. ngga tau, perasaan udh praktek kerja efektif efisien, kerja smart, cepet-yang-penting-kumpulin-dulu, ttp aja ngga selesai2. for the first time, I feel stupid and restless, I feel incompetent for what I am doing.

tapi yaa. Allah MahaBaik. selalu ada yg nolongin di saat-saat terakhir. ada yang menghibur (pdhl mungkin dia ngga bermaksud), ada yg ngajakin main, ada yg nanyain kabar, ada mamah yg standby mijitin, papah yg standby pesenin gofood. what a life.

too many tears in 2022. klo dipikir jernih, ngapain sih sedih2an buat urusan kantor yg yaudalah. harus move on. harus belajar buat cepet pulih, cepet move on. cepet terima klo semua ngga harus ontime, ngga harus excel, ngga harus bagus. do it on my time.

udah dulu deh postingannya. 2023 mudah2an lebih baik lagi. banyak kerja tp banyak main. mudah2an pandemi juga udahan, pengen lebih banyak main dan nulis. bye All!