Wednesday, January 12, 2011

apologize

setelah lebih setahun gue gak buka blog,gue baru sadar ada yg komen di postingan gue ttg TN. bgtu baca,ih gue emosional banget. dan takut menimbulkan kesalahpahaman,gue delete lah postingan itu. intinya sih di situ gue mengeluhkan status gue yang anak TN dan dipandang lebih dibanding yg lain,karena jujur aja,selain pengalaman yg beda,gue ngerasa sama ama yg lain. dan menurut gue,wajar aja klo alumni ngerasa berat sama title alumni TN.

bukan gue malu loh yaa. gue sangat bangga jadi anak TN. gue suka ikut acaranya dan gabung sama milisnya. gue pun seneng pamerin betapa besarnya ikastara dan betapa bagusnya sma gue. hanya saja,gue nggak tau,tnyt ada bbrp pandangan thdp title alumni TN dan saat itu,gue nggak siap.

klo ada yg rada tersinggung,gue minta maaf. beneran nggak ada maksud kok. boleh dibilang,gue sangat bangga jadi bagian sma TN. :)

terakhir,ada adik yg skrg masih sekolah di sana. komen dan bilang gue nggak bangga jd alumni dan seharusnya menjadikan itu motivasi buat gue. tenang saja adikku,kk udh jadiin itu motivasi. alhamdulillah stlh thn pertama,kk udh biasa dan benar2 termotivasi sampai skrg. dan smoga,kamu nggak kaget ktika lulus nanti.

dan gue pengen selalu memberikan karya terbaik bagi masyarakat,bangsa,negara dan dunia :)

Tuesday, January 11, 2011

Cita-cita

Kalau ditanya cita-cita, dari kecil gue selalu punya cita-cita. Mulai dari pengen jadi polisi, pengen jadi arsitek, penulis sampai pengen jadi dosen. Dan sampai sekarang, gua bahkan bingung mau jadi apa.

Pengen jadi polisi, gara-gara SD gue SD polisi, deket sama kapolres bogor, bikin gue sering liat polwan-polwan. Keren aja, pake seragam, bantuin orang. Tapi bukan itu ya alesan gue masuk tarnus :D Setelah lulus SD pun, keinginan jadi polisi kandas.

Begitu SMP, mulai deh mikirin cita-cita yang agak realistis. Jadi apa ya? Kayaknya jadi arsitek keren deh, ngerancang bangunan gitu. Sampai masuk SMA pun, cita-cita ini yang gue tulis di setiap psikotest. Tapi begitu tahu jadi arsitek harus teliti dan mengerikan (katanya), gue pun memutuskan meninggalkan cita-cita ini. Oiya, pas SMP ini, gue juga sempet les piano. Kayaknya jadi pianis keren juga deh. Tapi sekolah musik di Indonesia di mana ya? Cita-cita ini pun kandas pula.

Masuk kuliah, gue nggak tahu mau jadi apa. Yang gue pikirin, masuk universitas bagus, ntar lanjut kuliah lagi, baru cari kerja. Milih kuliah juga nggak gampang. Berhubung nggak punya cita-cita, bikin makin susah cari jurusan. Untung di SMA ada saat sharing-sharing sama alumni. Berbekal hasil tanya sana sini, gue pun memilih teknik industri. Pertimbangannya simpel aja, gue pengen masuk teknik yang banyak cwenya dan nggak banyak hapalannya. Hahaha. Setelah keterima di UGM dan ITB, gue pun memutuskan masuk ITB.

Punya hobi baca dari kecil, bikin gue pengen jadi komikus atau jadi penulis. Berhubung gue doyan cerita, menarik juga jadi penulis. Tapi, gimana sih caranya jadi penulis. Jaman dulu, belum banyak novel-novel kayak jaman sekarang. Sekitar gue, masih lebih banyak novel terjemahan dibanding novel karya anak bangsa. Makanya, begitu liat Raditya Dika, Sitta Karina atau Adhitiya Mulya, gue jadi seneng banget. Walau bakat menulis gue kayaknya harus terpendam, gue seneng lihat banyak orang suka menulis.

Melihat ortu menjadi dosen, kayaknya enak, nggak punya bos, waktu kerja fleksibel. Hal ini membuat gue punya cita-cita jadi dosen. Namun, begitu gue mengerjakan skripsi, membayangkan gue harus mengerjakan dua skripsi yang lebih expert lagi, dan seumur hidup gue, gue harus mengembangkan ilmu pengetahuan, cita-cita jadi dosen pun kandas.

Setelah lulus, cita-cita masih menjadi tanda tanya besar dalam hidup gue. Gue pikir, setelah lulus, hidup jadi lebih simpel. Tapi saya salah ternyata. Gue masih harus memilih dari milyaran pilihan dalam hidup. Sampai sekarang, kalau ditanya apa cita-cita gue, gue selalu menjawab, ingin menjadi wanita karir, have my own income and independent from anyone. Ya, itu prinsip hidup gue. Gue gak pengen nyusahin siapa-siapa. Mungkin ini juga akibat jadi anak tunggal. Gue gak pengen nyusahin siapa-siapa, dan gue pengen bebas dari siapapun.

Well, masih panjang perjalanan ke depan, semoga gue pun dan semua yang baca tulisan ini, menemukan cita-cita yang sesuai dengan diri kita, dan tentunya berguna buat orang lain 

Tweet90an

Tiba-tiba teringat trending topic twitter dengan hashtag #tweet90an.
Tahun 90an merupakan tahun gue TK ampe SD. Tweet90an gue adalah:
- Aduh, mudah2an mama pulang sore, mau nonton maria marcedes nih.
- Aduh, males ngaji
- Asiikk, papa pulang bawa barbie
- Ih,males banget deh temenan ama dia,sirik aja aku yg ranking 1
- Aduhh, kenapa candy-candy pisah sama terry?
- Asiiikk,komik sailor moon ada yang berwarna
- Iiiihh, buku seri tokoh dunia aku ada yg dipinjem ama sepupu aku
- Kalo aku gede, aku mau jadi polisi
- Aku mau pacaran ama mamoru chiba ahhh
Eh, setelah gue pikir2, gue ngapain ya pas SD? Nggak banyak yang gue inget. Hahaaha. Apa tweet90an kamu?

Korean Drama and Variety Shows


Sehubungan dengan tulisan Kpop yang gue buat, gue pun akan membahas Kdrama dan Variety Show Korea. Ini juga berhubungan dengan kesukaan gue dengan Kpop, membuat gue jadi banyak tau tentang dunia entertainment Korea. Salah satu bentuk marketing album penyanyi Korea adalah melalui drama dan variety show. Buat drama sendiri sih belum banyak penyanyi yang masuk, cuma kalau variety show, selain banyak jenisnya, mereka juga super kreatif banget. Kita bahas satu-satu deh ya.

Drama Korea pasti udah nggak asing buat orang Indonesia. Mulai dari endless love, full housenya, princess hours, BBF F4 Korea, sampe bread love dreams nya kim tak goo. Artisnya juga mungkin beberapa pernah kita denger, kayak song hye gyo, rain, yoon eun hye, joo ji hoon, sang hyun, hyun joong, lee min ho, jang hyuk dll. Drama ini sebenernya kayak sinetronnya Indonesia. Selalu ada dan ceritanya berlebihan layaknya sinetron. Tapi percaya sama gue, mereka jauh kualitasnya dari sinetron Indonesia. Walau ceritanya 10-12 sama sinetron, tapi mereka semua niat banget buat drama. Drama terkenal biasanya dari tiga broadcasting company terbesar di sana, mulai dari SBS, KBS, MBC. Kalau yang suka nonton drama korea, pasti gak rela disama-samain sama sinetron Indonesia, karena akting mereka yang bagus, setting juga nggak asal dan ceritanya pun detail dan biasanya bagus. Tapi kalau dipikir-pikir, lebainya sih sama aja menurut gue.

Drama ini juga ditangani dengan sungguh-sungguh sama aktor dan artis Korea. Nggak sembarang aktor dan artis yang bisa main di drama ini. Tapi bukan berarti aktor dan artis ini jumlahnya sedikit. Banyak banget walau siklusnya nggak sependek penyanyi. Itu juga membuat gue heran. Kok bisa orang-orang itu mau main film, bikin film superniat di sinetron-sinetron itu. Jawabnya, setiap tahun ketiga broadcasting itu punya acara akhir tahun dengan mempersembahkan awards. Walaunpun nggak gede, tapi awards itu bener-bener mengapresiasi kerja keras semua aktor/artis yang berpartisipasi. Hal ini juga bikin mereka semangat bikin film yang bagus dan tentunya akting dengan baik.

Oiya, mungkin gue belum cerita juga, baik penyanyi ataupun artis ini pasti punya waktu training oleh setiap manajemen sebelum debut sebagai penyanyi atau artis. Hal ini tentu aja setiap pendatang baru, pasti punya dasar sebelum akhirnya menjadi lebih bagus dengan pengalaman-pengalaman main/manggung mereka.


Mirip dengan drama, variety show ini juga banyak jenisnya. Ada yang berupa fake marriage artis, artis ngasuh bayi, sesi curhat ataupun hanya games-games. Games-games ini juga kreatif-kreatif banget dan ada banyaaaak jenisnya. Jarang gue nemu games yang jenisnya sama. Ini juga bikin gue salut sama mereka. Biasanya, orang-orang termasuk gue nonton variety show karena konsep acaranya menarik, atau hanya sekedar diisi oleh penyanyi favorit. Variety show yang terkenal misalnya, we got married, family outing, hello baby, running man, strong heart. Antar broadcasting pun saling berkompetisi satu sama lain. Ini juga bikin gue bertanya-tanya kenapa banyak orang mau ikut acara variety show ini, selain repot, gue gak gitu nangkep manfaat buat artis dan broadcasting companynya.


Ternyata, selain emang bener-bener dinikmatin sama masyarakat korea, acara variety show ini juga sering dipake artis atau penyanyi di sana sebagai sarana mengenalkan grup atau personality mereka. Hal ini juga yang bikin gue akhirnya hapal personel grup musik Kpop. Selain itu, seperti drama, di akhir tahun ada penghargaan entertainment awards untuk artis/penyanyi/pelawak yang terlibat dalam acara variety show. Hal ini juga yang gue rasa memotivasi mereka buat bikin acara variety show yang bagus.

Gak ada habisnya kalo gue disuruh bahas soal Korea. Banyak fenomena menarik yang bisa kita pelajari dari kebiasaan masyarakat sana yang bisa kita contoh. Kapan-kapan dibahas lagi deh yaaa

Recent Activities

Enam bulan terakhir, kalau ditanya apa kerjaan gue, gue bakalan jawab, gue banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang sebagai bentuk balas dendam gue setelah skripsi, gue juga banyak menghabiskan waktu di rumah setelah tujuh tahun merantau dan gue banyak lamar kerja.

Sejak awal, gue gak pernah punya niatan habis lulus langsung kerja. Tapi begitu kelar skripsi, gue memutuskan mengambil langkah itu. Walau banyak banget orang-orang di sekitar gue yang menyayangkan hal itu karena nilai gue.
Walaupun bisa lulus cepet, sampai sekarang gue belum kerja. Apa alesannya? Belum nemu tempat yang cocok. Gue jadi inget kata temen gue yang udah kerja, kalo jodoh sama kerjaannya, lo bakal ngerasain dari pertama lo tes di tempat itu. Gue pun sadar, cari kerjaan gak segampang cari sekolah. Dari gue SD ampe kuliah, semua tempat gue belajar selalu gue dapet dengan mudah. Asal gue belajar tekun, gue bakal dapet yang gue mau.

Bener aja, dari belasan tempat yang gue apply, cuma nyangkut satu ampe sekarang. Dan dari semuanya, setiap ada yang mengganjal di pikiran gue, gue pasti nggak lolos. Tapi, gue nggak kerja di satu tempat itu. Pertimbangannya? Banyak, dan gue nggak memilih di sana.

Berhubungan sama cita-cita gue, sebenernya gue juga bingung mau kerja di mana. Udah bingung mau dimana, belum tentu tuh perusahaan mau ama gue. Hahaha,miris yah.
Ortu udah mulai pusing, dan memaksa gue untuk S2. Walau dalam lubuk hati gue, gue gak pengen S2. Gue pengen kerja dulu, cari pengalaman dan menikmati arti hidup. S2 juga bukan pilihan jelek pastinya, cuma belum sekarang aja kayaknya. Walau begitu, ortu mulai annoying juga sih, nasib jadi anak tunggal. Hahaha.

Banyak yang heran kenapa gue belum kerja. Menurut gue jawabannya jelas, belum jodoh. Dan menurut gue, ini saatnya gue belajar banyak hal. Belajar gagal juga merupakan pelajaran besar buat gue, mengingat gue nggak pernah gagal dalam tes sejak gue SD. Saatnya buat gue introspeksi dan tabah dalam cobaan. Lagian, dibanding cobaan gue ini, masih banyak cobaan yang jauh lebih berat dibanding gue. Dan gue tetep harus banyak bersyukur, walau gue belum kerja, gue masih bisa hidup enak dengan keluarga yang lengkap di rumah. Oiya, mungkin ini juga saat gue deket sama ortu, mengingat sebelum SMA, gue nggak pernah sedeket ini sama ortu.

Mudah-mudahan, gue bisa nemuin tempat yang pas dan belajar secepatnya, dan gue percaya. 

Skripsi

Hahaha. Kayaknya udah hampir setau lebih gue ninggalin blog ini. My last year in college was my hardest part of my life. Biarpun udah gue lewatin, masa itu bener-bener sulit buat gue. Akhirnya gue bisa nyelesein skripsi dan tugas-tugas gue, gue akuin, tahun terakhir merupakan tahun paling ansos (anti sosial). Hahaha. Lebai ya kedengerannya.

Skripsi, mungkin kata ini merupakan kata tabu buat banyak orang, termasuk gue. Sebelum gue ngerjain skripsi, gue tentunya udah denger banyak cerita tentang pembuatan skripsi. Ada yang gak beres-beres, ada yang ampe gila dan ada pula yang secepat kilat. Berbekal pengalaman, gue setengah percaya skripsi gue bakal lancar jaya. 

Semester 7 yang maha dahsyat di prodi teknik industri ITB,gue pun memulai memikirkan syarat sarjana maha penting ini. Untungnya, Allah bener-bener bantu gue. Gimana nggak, mulai dari topik dan bahan-bahan, gue dikasi sama calon dosen pembimbing gue. Ceritanya pun simpel, suatu hari gue memutuskan sore yang kosong di lab tempat nongkrong gue di tahun terakhir ini. Tiba-tiba calon dosen pembimbing berinisial AM ini memanggil gue. Dan terjadi gitu aja, beliau kasih tiga paper tentang calon skripsi dan gue diminta mempelajari paper tersebut dan buat calon bab 1 gue. Selain itu, gue pun dikasi gambaran umum calon skripsi gue nantinya. Kebayang nggak campur tangan Tuhan di sana? Coba kalau gue memutuskan untuk tidur siang di kosan, mungkin ceritanya bakal beda. Karena di saat itu, gue bukanlah orang yang rame-rame menghubungi dosen gue itu dan minta topik, dsb. Alhamdulillah, Tuhan berkata lain.

Dimulailah skripsi maha dahsyat itu. Topik gue termasuk topik super abstrak. Gue harus memikirkan suatu metode yang belum pernah ada, dan bahkan mungkin belum pernah dipikirkan perusahaan tempat gue buat skripsi. Tapi emang besar banget peranannya. Untung aja tuh perusahaan lagi-lagi di sebelah lab gue berada. Jadinya gue nggak pusing bolakbalik cuma buat ngambil data. Eh iya, mending ada datanya, skripsi gue dataless alias gak pke data. Ajib kan ya skripsi gue. Haha
Di tengah-tengah pengerjaan, gue jadi bener-bener tau perasaan orang yang ampe gila gara-gara skripsi. Gue aja heran gue nggak gila. Hahaha. Kita harus ngerjain suatu masalah sendiri, belum lagi perusahaan gak banyak buku, harus berkutat cari paper yang kita aja gak tahu mau paper kayak apa, belum lagi ngeliat temen yang udah jauh di depan soal skripsi nya.

Kebiasaan gue yang berubah? Rambut gue jadi super rontok, gue ampe takut gue penyakitan. Sisiran aja, segumpal rambut bisa gue ambil dan lantai pun harus rajin gue sapu kalo nggak mau ketutup rambut. Tidur pun seadanya, gampang marah-marah, dan nggak mau ketemu orang-orang. Kerjaan gue pun cuma kampus kosan. Oiya, gue juga made a pact before my skripsi had done. Gue nggak baca novel, nggak nonton drama korea, nggak nonton di bioskop, nggak karaokean. Pokoknya say no ke hal-hal yang butuh waktu banyak. Untung gue lagi gila korea,jadi gue nontonin variety show yang paling setengah jam aja.

Jadwal ngerjain skripsi gue awalnya serabutan. Siang habis kuliah biasanya gue abisin di kampus buat donlot paper mumpung banyak yang bisa diakses. Sore istirahat. Malem lanjut ampe pagi. Gak jarang juga gue ampe nginep di kampus demi bimbingan rutin tiap Jumat. Menjelang sidang, gue pun baru mendapatkan jadwal efektif, yaitu habis Subuh ngerjain ampe siang. Kalo perlu paper (dan video Korea) sore ke kampus skalian konsultasi. Magrib ampe jam 7an istirahat, makan, n seneng-seneng. Baru malem lanjut ampe jam 10an. Gak perlu deh namanya begadang ampe pagi.

Itu mungkin cerita tentang buat skripsi gue yang agak lebai. Pasti ada juga orang yang kerjaannya hepi-hepi doang, tapi skripsinya kelar-kelar aja. Buat yang udah pernah ngerasain skripsi, gue yakin banyak pembelajaran yang didapet. Selain akademik tentunya, kita juga belajar memahami diri sendiri dan tentunya tambah dewasa dalam banyak hal. Buat yang lagi ngerjain skripsi, ayo semangat. Semua pasti bisa nyelesein skripsinya kok, just believe in yourself. Buat yang akan skripsi, jangan takut berlebihan. Nervous wajar banget, cuma saran gue sih, rajin-rajin aja bimbingan, karena dosen pembimbing itu yang akan jadi teman kita sampai sidang nanti. Jadi, jangan sampe bikin ulah, dan turutin aja mau beliau.

Happy skripsi! 

Korean Pop

Kalau denger korean pop atau beken disingkat Kpop, yang kebayang di kepala gue setahun yang lalu adalah cowok-cowok cantik dan ABG-ABG labil yang hobinya mantengin artis-artis korea itu. Gue pun cukup trauma denger lagu-lagu jepang yang gak masuk sama selera telinga gue. Gue pun nggak pernah nyentuh-nyentuh artis asia selain drama-drama yang ada di indosiar.

Sampai suatu hari, temen gue berinisial AF mengenalkan sebuah video yang mengubah hidup gue. Aih, lebai super. Nggak, nggak, maksud gue, video itu mengubah pandangan gue seutuhnya dari persepsi gue terhadap Kpop. Video itu ternyata video pariwisata Korea, yang isinya tentang cerita singkat orang Korea yang menemukan cerita di kota Seoul. Video itu diperankan oleh super junior dan girls generation (snsd), dua grup besar korea. Menurut gue, video itu bagus banget. Selain kota Seoul yang indah, cerita video itu juga simpel, dan suara penyanyi itu bagus banget.

Sejak saat itu, gue mulai penasaran dengan dua grup ini. Temen gue ini suka banget sama super juniornya. Padahal, isi grupnya aja 13 orang. Gimana coba ngapalinnya. Dan gak kebayang gimana pembagian nyanyi dan duitnya. Westlife dan Backstreet Boys yang cuma berlima aja, paling yang suaranya bagus cuma dua orang. Kalo nggak Mark, ya Shane. Kalo nggak Brian, ya Nick. Setelah ngedengerin beberapa lagunya, gue jadi ngerti kalo Kpop itu, lagu-lagunya ear catchy alias aneh didengernya, dan habis dengerin bakalan nagih alias addicting dan annoying. Setelah itu, mulailah kesukaan gue pada Kpop.

Musik Korea didominasi sama grup-grup ala boyband atau girlband, atau cuma nyanyi en joged-joged tanpa mainin alat musik. Lagunya pun cenderung upbeat atau cepet. Kalo kata temen gue yang punya temen orang Korea, remaja Korea menganggap bahwa lagu-lagu slow identik sama orang-orang tua. Nggak heran mereka lebih suka lagu yang cepet dan penuh semangat, walaupun genre ballad juga cukup disukai banyak orang. Jumlah grupnya sendiri pun banyak banget, karena emang siklus jadi penyanyi di sana cepet banget. Belakangan gue baru tahu, kalo entertainment merupakan sumber devisa bagi Korea. Makanya nggak heran, banyak banget management company di sana. Dan persaingan antar managementnya pun lumayan parah.

Gue pun lumayan tau banget macem-macem grup Korea. Di kampus, kerjaan gue di semester 8, kalo nggak ngerjain skripsi ya donlot-in Korea. Update banget deh nih kampus. Kayaknya emang banyak yang suka juga. Berdasarkan manajemennya, tiga manajemen terbesar di sana, ada SM, JYP dan YG. Artis-artis SM mulai dari BoA, Dong Bang Shin Ki, Super Junior, Girls Generation, SHINee, f(x), Kangta, TRAX SM the ballad dan sebagainya. Artis-artis JYP ada 2PM, Wonder Girls, 2 AM, Rain (walau sekarang udah dibawah agency buatannya sendiri). Untuk YG, ada 2NE1, Big Bang, Se7en, Gummy, dan sebagainya. Belum lagi di bawah manajemen lain, kayak KARA, Brown Eyed Girls, Lee Hyori, SS501, miss A, MBLAQ, BEAST, 4minute, Davichi, CN Blue, FT Island, After School dan masih banyak lagi. FYI, gue pun lumayan hapal personelnya. Nanti bakal gue ceritain gimana caranya gue bisa apal.

Yang gue heran lagi, kok masih ada aja grup-grup yang mau muncul. Padahal saingannya juga nggak sedikit. Ternyata, setiap minggu, mereka ada acara music live performance. Macamnya dahsyat, gitu, cuma tanpa alay-alay yang joged-joged. Dan hampir di setiap acara, bakal ada award berdasarkan jumlah penjualan album, single ataupun jumlah orang yang ngedengerin lagunya di beberapa portal musik. Dan di akhir tahun, bakal ada performance yang bergengsi buat penyanyi-penyanyi Korea. Selain itu, marketing campaign untuk albumnya juga serius dipikirin sama management company di sana. Nggak heran, banyak keuntungan yang didapet di industri hiburan.
Selama gue ngikutin Kpop, gue juga banyak belajar di sana. Orang Korea emang dahsyat ketekunannya. Budaya timurnya juga masih lekat dibanding CIna, Jepang atau Taiwan. Jadi banyak ilmu dan pembelajaran yang didapet di acara-acara Korea. Mungkin next time bakal gue bahas soal Korea. 


Personally, gue suka sama Super Junior. Lagu-lagunya enak, mereka entertaining banget, dan walau nggak semua bisa nyanyi, kemampuan dance mereka nggak kalah sama orang amrik. Sayang aja bahasa inggris orang korea masih jelek banget. Padahal gue yakin mereka bisa go international banget.

Ps: Lagu yang recommended: hot times-sm the ballad, it’s you, sorry-sorry-super junior, love light-cn blue, are you a good girl-dbsk, I’m going crazy-se7en, I did wrong-2 am, breathe-miss A, tell me your wish-snsd, love like this-ss501. Dan satu lagi, at your own risk kalo suka. Hahaha. 

Maaf

Maaf ya blogku, aku lama nggak ngunjungin kamu. tulisan udah banyak banget di laptop, cuma belum sempet dimasukin aja.. habis ini aku posting yaahhh.. :)